Jumat, 10 April 2015

Bagaimana Menjadi Pembina Upacara Bendera Untuk Pertama Kali



Hello teman-teman, How’re you? My Name is Choirotun Nisa

Saya lulus dari universitas pada September 2014 dan setelah itu mengajar di SMP dekat rumah. Tergolong guru muda dan baru, tentu banyak hal yang harus saya pelajari dan salah satunya adalah menjadi Pembina Upacara. Pengalaman saya bukanlah yang terbaik, tapi mungkin saya bisa membaginya di sini sehingga andapun mungkin bisa mempertimbangkan beberapa hal.

·         Keberanian
Yeap, the first and most important thing in this case is ‘Berani’. Keberanian  mampu melatih mental kita untuk selalu siap di segala kondisi. Dengan berani melakukan sesuatu yang menjadi tantangan kita, kita mengetahui kemampuan diri, sampai batas mana ternyata kita mampu melakukan hal itu. Sehingga kita bisa melakukan evaluasi apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan kita. Selain itu, terlepas dari sukses tidaknya hasil kita, kita mungkin dijadikan contoh oleh orang lain yang sama-sama belum pernah melakukan hal itu, bermanfaat bukan?. So, kalau ada permintaan atau giliran jadi Pembina Upacara, harus berani untuk mengiyakan yah.
·         Memperhatikan Pembina Upacara Sebelumnya
Perhatikan setiap pembina upacara sebelum anda, apa saja kalimat-kalimat yang umum untuk diungkapkan, bagaimana sikap di depan peserta, mimik wajah, dan tata urutan sikap mulai dari masuk sampai meninggalkan lapangan upacara. Dengan memperhatikan, anda mempunyai gambaran secara umum. anda dapat pula memikirkan apakah perlu ada tambahan-tambahan lain yang sekiranya menambah nilai plus saat giliran anda.
·         Saran Dari Guru Senior Dan Internet
‘Pengalaman adalah guru yang paling baik’ maka dari itu, dengan pengalaman mereka, saran dari guru senior akan sangat membantu. Lalu, tidak ada salahnya menggali informasi dari internet, kita bisa menemukan banyak sekali tips-tips di internet termasuk tips-tips menjadi pembina upacara (nah ini salah satunya :-D)
·         Little Things
Luangkan waktu sedikit untuk mengetahui hal-hal kecil seperti lagu wajib apa yang nantinya dinyanyikan saat giliran anda. Sebagai guru baru bisa dimaklumi mungkin ada satu dua lagu wajib nasional yang kita kurang hafal atau lupa liriknya, ini sekedar jaga-jaga, jika itu terjadi kita masih punya waktu untuk mengafal dan menghayatinya di rumah. Sehingga saat kita menjadi Pembina upacara, kita bisa ikut menyanyikan lagu tersebut dengan lancar dan khidmat. Hal kecil lain adalah jangan lupa menyiapkan seragam, menyemir sepatu, tanda nama kita, dll.
·         Topik Bahasan
Nanti akan membicarakan apa? kita tidak perlu mencari topik yang berat atau sulit bagi kita, perhatikan saja lingkungan sekolah sehari-hari,  hal-hal kecil yang terjadi dan kita bisa membahasnya secara jelas, santai dan singkat. Topik ini bisa bertema kebersihan, kesehatan, kedisiplinan, sikap belajar yang baik, pertemanan dan banyak lagi.
·         Waktu Sangatlah Penting
Semakin lama kita berbicara maka peserta upacara akan semakin tidak fokus karena suasana panas atau lelah berdiri lama misalnya. Tapi jangan pula terlalu singkat karena bisa mengesankan kita kekurangan topik bahasan, proporsional adalah yang terbaik.
·         Practice makes perfection
Belajar secara teori, membaca dan memahami saja tidak cukup, kita harus praktik/latihan di rumah. Kita bisa melakukannya di depan cermin atau di depan anggota keluarga akan lebih baik, mintalah pendapat mereka setelah kita praktik, apa kekurangannya, bagaimana intonasinya dan sterusnya.

“Sometimes the best decisions are not the easiest one. Don’t be afraid to try new things, don’t be afraid to step out your comfort zone and don’t be afraid to take risks“. Maka, Beranilah..! Kalau pengalaman pertama kita kurang baik, Move on..! kita akan perbaiki di kesempatan berikutnya.
Well, thank you very much for reading this article, semoga bisa membantu teman-teman semuanya. Like if you liked, enjoyed or agreed with me. Bagaimana dengan pengalaman anda saat pertama kali menjadi Pembina upacara? Give comments if you need something to say. See you next two weeks with another “Favorable Friday” article.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar